Sabtu, 10 Maret 2012

Hasil dari kepercayaan diri

Di sebuah desa terdapat 2 orang pelajar kelas 3 SMP, bernama tono dan ari. Si ari adalah juara kelas. Dia pintar dan berbakat.
Sedangkan tono adalah anak yang rajin, tetapi dia tidak pintar. Tono selalu punya pikiran positif dalam semua permasalahan yang ia hadapi. Bahkan terkadang dia terlalu optimis.

Mereka berdua adalah anak yang kurang beruntung, dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu, hidup seadanya. Hanya mengandalkan penghasilan dari bertani.

Mereka berdua punya impian, sederhana sekali. Yaitu pergi ke kota melanjutkan SMA dan bekerja disana. Mereka pernah membaca di selebaran, SMA terbaik di kota akan memberi beasiswa bagi siswa miskin jika berhasil lulus tes. "ini kesempatan emas!" pikir mereka.

Setelah kelulusan SMP, mereka berangkat ke kota bersama hasil panen penduduk kampung yang akan dijual disana. Di kota, mereka langsung mencari letak sekolah itu. Mereka bertanya ke sana ke mari, bermodalkan kertas selebaran. Sore nanti, mereka harus kembali ke pasar kota agar tidak ditinggal.

Setelah 2 jam berkeliling, tibalah mereka di depan sebuah gedung tingkat yang sangat mewah. Ya, inilah SMA terbaik di kota. Mereka memberanikan diri untuk masuk, dan terpampang besar di mading sekolah tentang tes masuk sekolah itu. Alangkah terkejutnya mereka melihat tulisan bahwa pendaftar sudah mencapai 1000 orang!

Mereka kembali ke pasar kota dengan tampang lesu. Lalu kembali ke desa

Sehari setelah itu, mereka membicarakan rencana sekolah disana. Ari, dia menyerah "ah, tidak mungkin kita bisa lolos! Hanya 80 anak dari 1000 pendaftar. Kita cuma anak kampung, mana bisa bersaing." kata ari.
"bagaimana kalau kita coba dulu, kita usaha semaksimal mungkin! Kita belajar dan ikut tesnya!" kata tono dengan mantap.
Tetapi ari tetap tidak mau, dia menganggap itu hanya buang-buang waktu.

Seminggu lagi sebelum tes di mulai, tono belajar dengan giat. Sampai tiba hari tes, dia berangkat sendiri menumpang mobil truk pengangkut sayur.

Tes dimulai, dia mengerjakan beberapa yang dia bisa.
Sorenya dia kembali di desa.

2minggu setelah tes, datanglah tukang pos membawa surat untuk tono. surat yang membuat orang tuanya menangis bangga. Ya, surat kelulusannya di sekolah favorit di kota.

Ternyata, belakangan diketahui bahwa terjadi kesalahan penulisan angka 1000 pendaftar yang seharusnya 100 orang. Penulis brosur meminta maaf pada pihak sekolah.

Inilah hasil dari kepercayaan diri dan kerja keras. Jangan pernah menyerah sebelum melakukannya. Jangan dengarkan hinaan orang lain.
Tetap optimis, teman :)

"you may say that i'm a dreamer..." john lennon